15 June 2006

..gadis jeruk jostein gaarder..



Pengarang "Dunia Shopie" ini kembali berusaha menceritakan pemikiran-pemikiran filsafatnya kepada pembaca. Lagi-lagi, sama seperti "Dunia Shopie", Joastin menggunakan media surat sebagai inti dari ceritanya. Seorang anak berusia 15 tahun, menemukan sebuah surat yang telah ditulis oleh ayahnya ketika hampir meninggal. Setelah 11 tahun tersimpan, ibunya dan suami barunya menyerahkan surat itu untuk dibaca anaknya.

Surat itu menceritakan kisah sang Ayah ketika masih kuliah, dan bertemu dengan seorang gadis berwajah Spanyol yang membawa sekantung penuh jeruk. Sejak itu, sang ayah selalu berusaha mencari kembali sang gadis jeruk, bahkan hingga ke Spanyol. Joastin berusaha menyelipkan pemikiran filsafatnya tentang alam semesta melalui penempatan waktu atau timing yang disesuaikan dengan peluncuran Teleskop Hubble ke luar angkasa, yang menyatakan bahwa Teleskop Hubble merupakan mata semesta yang memungkinkan kita dapat melihat terjadinya awal galaksi kita di galaksi lain yang jaraknya sangat jauh.

Di akhir surat, setelah anak berumur 15 tahun itu mengetahui bahwa sebenarnya si gadis jeruk adalah ibunya sekarang, ayahnya bertanya padanya, "Bagaimana jika kita kembali ke jutaan tahun yang lalu, ketika kau ditanya apakah kau mau menjalani hidup di bumi yang hanya sebentar namun mau tidak mau kau harus pergi dari bumi pada akhirnya, atau tidak perlu ke bumi sama sekali? Apakah yang akan kau pilih?" Harry yang berusia 15 tahun berusaha menjawab pertanyaan ayahnya, lewat pemikiran-pemikirannya yang mungkin bagi saya agak terlalu dewasa untuk anak seumurannya. Namun, ia dapat memberikan jawaban yang sangat dewasa dan menjadi inti dari cerita ini.

Membaca buku ini, membuat saya mau tidak mau juga jadi terpikir akan hal tersebut. Sebuah kenyataan yang sebenarnya benar-benar penting, karena jika pada jutaan tahun yang lalu ketika kita dihadapkan pada pilhan sulit tersebut dan kita memilih untuk tidak datang ke bumi, maka kita tidak akan ada di sini saat ini. Sedangkan jika akhirnya kita memilih untuk datang ke bumi, dengan konsekuensi bahwa suatu saat nanti kita harus kembali ke kekekalan, maka kita harus menyiapkan diri kita dan berusaha yang terbaik dalam hidup kita yang singkat.

Itulah yang berusaha disampaikan oleh penulis, yaitu bahwa hidup kita sebenarnya sangatlah singkat, jadi marilah kita isi dengan hal-hal yang positif.

..langit biru besar nun jauh di sana alex shearer..

Buku ini merupakan sebuah terjemahan dari buku aslinya yang saya lupa judulnya. Namun ketika saya membaca buku ini, susunan kata-katanya cukup sulit untuk dimengerti, entah apakah dari sananya atau kesalahan penerjemah saja. Beberapa paragraf terpaksa saya lewatkan dengan agak bingung, karena saya tidak dapat menyimpulkan inti paragraf tersebut. Namun cerita yang cukup menyentuh lumayan mengobati pikiran saya yang bingung.Kisah diawali dengan suasana di sorga (menurut penulis) ketika orang-orang yang meninggal sedang mengantri untuk dimasukkan datanya oleh seorang petugas di balik komputer. Harry yang baru berusia 10 tahun, meninggal karena tertabrak truk ketika ia sedang bersepeda. Masalahnya adalah, bahwa ketika sebelum bersepeda, ia sedang bertengkar dengan Eggy, kakaknya, dan mengatakan bahwa Eggy akan menyesal jika Harry mati. Bahkan Eggy pun mengatakan bahwa ia akan senang dengan hal itu.

Akibatnya, Harry merasa bersalah dan berusaha kembali ke duni untuk meminta maaf kepada kakaknya. Di sorga, ia bertemu dengan seorang anak sebayanya yang telah mati sekitar 100 tahun yang lalu, namun masih di sorga untuk mencari ibunya yang kehilangan sebuah kancing bajunya. Akibatnya, ia tidak dapat pergi ke Langit Besar Nun Jauh di Sana untuk hidup tenang dan kembali melanjutkan petualangannya. Setelah mendengar cerita Harry, Arthur, nama anak itu membawa Harry kembali ke dunia untuk berdamai dengan keluarganya. Di dunia, Harry yang tembus pandang berusaha kembali ke sekolahnya untuk melihat seberapa besar rasa kehilangan teman-teman dan sahabatnya atas kematiannya. Meski ia telah diperingatkan Arthur untuk jangan terlalu berharap, Harry tetap merasa bahwa ia layak mendapatkan perhatian besar dan dukacita mendalam atas kematiannya. Namun ia menjadi kecewa, karena ternyata hidup berlanjut seperti biasa setelah kematiannya, dan hanya berbekas beberapa hari saja. Dengan kecewa ia berusaha melihat kegiatan-kegiatannya dahulu, yang kini telah berjalan seperti biasa tanpa kehadiran dirinya.

Sampai akhirnya ia melihat karya teman-temannya di kelasnya, yang menyatakan dukacita mereka atas kematian Harry. Ia merasa terharu, karena musuh terbesarnya selama hidup, yaitu Jelly, membuatkan ia sebuah surat, yang menyatakan ia menyesal atas perbuatannya kepada Harry selama ini. Ia juga menjadi penggagas ditanamnya sebuah pohon ek di pekarangan sekolah untuk mengenang Harry.Setelah itu ia kembali ke rumahnya, dan melihat bagaimana ayah dan ibuny, bahkan kakaknya Eggy masih terlihat terpukul akan kematiannya. Harry berusaha berbicara kepada mereka, namun mereka tidak dapat mendengarnya. Akhirnya ia masuk ke kamar Eggy, dan berusaha berbicara dan minta maaf padanya. Seketika, ia teringat akan Arthur yang dapat mengontrol mesin koin di sebuah bar ketika mereka baru turun dari sorga. Ia berusaha menggerakkan pensil yang dipegang kakaknya agar dapat berkomunikasi dengannya. Dan ia berhasil. Dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, ia minta maaf dan menyesal akan kata-katanya kepada Eggy ketika mereka sedang bertengkar. Eggy pun menyesal dan meminta maaf pada Harry.

Akhirnya, Harry telah kehabisan tenaga untuk menulis lagi, dan akhirnya ia harus pergi kembali ke sorga. Dengan sedih, ia pergi dari rumahnya dan kembali ke sorga. Namun ia bahagia, karena telah menyelesaikan urusannya yang tertunda dengan kakaknya, dan dapat pergi dengan tenang.

..tale of desperaux..

Kisah tentang seekor tikus yang tidak normal perawakannya, karena memiliki badan yang kecil namun punya telinga yang sangat besar. Ibunya yang tukang dandan menamai dia Desperaux karena ketika ia lahir, keadaan hidup para tikus sedang dalam masa depresi. Tikus ini kemudian jatuh cinta kepada sang putri raja karena kecantikannya, namun seluruh keluarga tikus menentangnya dan menjatuhi hukuman padanya yaitu dibuang ke ruang bawah tanah yang dipenuhi tikus got.

Yang menarik dalam buku ini adalah penyusunan alur waktu cerita, yang disusun sedemikian rupa, sehingga di bab terakhir, kita dapat melihat bahwa semuanya saling berhubungan. Ketika cerita diawali dari kelahiran Desperaux, di bab selanjutnya muncul seekor tikus got yang suka pada terang. Penulis pun mundur kembali dan menceritakan kisah si tikus got. Lalu, ketika kemudian muncul seorang gadis muda yang telinganya besar dan agak tuli karena sering dijewer, penulis memundurkan kembali ceritanya ke awal kisah sang gadis.

Ketika akhirnya mereka semua saling bertemu di dalam istana secara tidak sengaja, maka dimulailah petualangan yang sebenarnya, yang melibatkan tiga tokoh, dengan tiga kepentingan pula. Sang gadis berusaha menjadi putri dengan jalan menculik putri raja. Tikus got berusaha memanfaatkan kebodohan sang gadis untuk menculik putri raja, dengan maksud membalas dendam atas perbuatan raja terhadap tikus got di masa lalu. Sedangkan desperaux yang awalnya hanya ingin menyatakan cintanya kepada putri raja, akhirnya berusaha membebaskan putri raja dari penculiknya.

Buku ini mungkin ditujukan kepada anak-anak dan remaja, namun jujur saja, buku ini sangatlah menarik. Dengan bahasa yang mudah dicerna, buku ini bisa menajdi alat refreshing yang mujarab. Bayangkan ketika anda berusaha menggambarkan Desperaux yang sedang kesulitan membawa jarum dan segulung benang. Bayangkan pula ketika tikus-tikus tersebut saling debat dengan putri raja dan gadis yang ingin menjadi putri tersebut. Sungguh sebuah buku yang menyenangkan!

..resensi buku : oliver twist charles dickens..

cerita bermula dari sebuah kota kecil di Inggris, di sebuah tempat penampungan anak-anak yatim piatu. Oliver Twist memulai kehidupannya dengan diusir keluar dari rumah penampungan hanya karena dia berusaha meminta jatah sop yang lebih banyak. Kemudian, ia dipekerjakan di sebuah rumah tukang kayu pembuat peti mati, namun karena ia selalu disiksa, akhirnya ia melarikan diri dengan berjalan kaki ke London selama 7 hari. Ketika ia merasa hampir mati karena lelah dan lapar, seorang anak sebayanya menolongnya dan membawanya kepada seseorang di pinggir kota London, yang ternyata adalah gembong pencuri.

Setelah dilatih, Oliverpun ditugaskan untuk mencuri, namun tertangkap dan hampir dipukuli. Untung sang korban yang baik hati bersedia menampungnya di rumahnya. Tapi sang gembong pencuri tidak terima, akhirnya ia memutuskan untuk mencari Oliver. Ketika ditemukan, Oliver kembali dipaksa merampok rumah seorang saudagar tua di pinggir kota London. Naas, ketika ia masuk melalui jendela, seorang penjaga memergokinya dan menembak pinggangnya. Ia pun lari namun akhirnya tertangkap di tengah sawah.

Sang pemilik rumah yang merupakan wanita kaya, merasa iba. Akhirnya Oliver dirawat dan dipekerjakan di desa. Tapi, ternyata ada sebuah kisah yang terkait dengan Oliver, korban pencuriannya yang pertama, dan seorang bernama Monk. Setelah melalui berbagai penyelidikan, diketahui bahwa Monk ternyata adalah saudara laki-laki Oliver, yang berasal dari ibu yang berbeda. Monk berusaha menghilangkan bukti-bukti bahwa Oliver adalah keluarganya, dengan harapan harta yang diwariskan ayahnya hanya jatuh ke tangannya. Namun berkat kebaikan hati seorang bapak tua yang menjadi korban pencuriannya, Oliver mendapatkan haknya, meskipun akhirnya ia memilih untuk ikut dengan wanita tua ke desa, dan hidup bahagia di sana.

Cerita Oliver Twist ini merupakan sebuah cerita yang ringan dan sederhana, yang tidak membutuhkan banyak energi ketika membacanya. Meski di awal-awal cerita rentetan kejadian kurang begitu menarik, namun dari pertengahan cerita, barulah kita dapat menikmati isi buku ini.

Gw lagi nugguin filmnya keluar, nih.. Keliatannya sih, kalo diliat dari ceritanya, ada kemungkinan cerita di filmnya bakal dikembangin lagi.. Ya, semoga aja tetep baguslah..